Aplikasi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik akuntabilitas pada organisasi masjid. Masjid digolongkan kedalam organisasi keagamaan yang tujuan utamanya bukan untuk mencari laba (nirlaba) melainkan sebagai tempat beribadah bagi umat Islam. Sebagaimana organisasi yang menggunakan dana masyarakat untuk sumber keuangannya,   organisasi   masjid   harus   bertanggung   jawab   kepada   stakeholdersnya   agar   pihak   yang berkepentingan bisa mengetahui penggunaan dana masjid. Selain bertanggung jawab terhadap keuangan masjid, manajemen program masjid juga harus diperhatikan dan dipertanggungjawabkan dengan serius oleh pengurus masjid. Walaupun pada organisasi masjid semua pekerjaan didasari oleh asas kepercayaan, akan tetapi faktor akuntabilitas juga diperlukan untuk meningkatkan integritas di mata masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada masjid yang pernah meraih juara satu masjid paripurna Sumatera Barat tahun 2012, yaitu Masjid Jami’ Jambu Batusangkar, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang akan mendeskripsikan bentuk praktik akuntabilitas yang dilakukan oleh pengurus Masjid Jami’ Sungai Jambu, Batusangkar. Adapun pendekatan   analisis   yang   digunakan   untuk  mengeksplorasi   realitas  akuntabilitas  pada  masjid  tersebut berdasarkan   model   akuntabilitas   yang  dirancang  oleh   Ebrahim.   Hasil   penelitian   menunjukkan   bahwa akuntabilitas pada organisasi masjid terdiri dari akuntabilitas kepada Tuhan dan akuntabilitas kepada manusia. Akuntabilitas pengurus masjid kepada manusia disimpulkan kedalam tiga primary group, yaitu kepada funders, clients and communities, dan kepada regulators.