Aplikasi

Di Indonesia, bila orang menyebut wakaf, penafsirannya sering tertuju kepada wakaf khairy (wakaf kebajikan) saja. Contohnya adalah wakaf untuk pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit dan sebagainya yang diperuntukkan untuk kesejahteraan sosial. Sebenarnya, di samping wakaf untuk kepentingan sosial, terdapat wakaf yang ditujukan untuk kesejahteraan keluarga, yang disebut sebagai wakaf ahli (wakaf keluarga). Hanya saja, selama ini keberadaan wakaf ahli kurang mendapat perhatian. Minimnya perhatian terhadap wakaf ini, menjadikannya terbelakang jika dibandingkan dengan kepopuleran wakaf khairy yang banyak dikelola oleh nazhir (pengelola wakaf) berbadan hukum. Padahal, jika ditilik lebih jauh lagi, wakaf ahli memiliki potensi yang sama besarnya dengan wakaf khairy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana posisi pusako tinggi dalam konteks wakaf ahli yang diperuntukkan untuk kesejahteraan keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah studi etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pusako tinggi di Minangkabau selama ini lebih dekat dengan wakaf terutama wakaf ahli dibandingkan donasi dalam bentuk lain. Dengan demikian, diharapkan pengelolaan wakaf ahli ini tidak hanya harus dipantau oleh hukum adat, tapi bisa dilindungi oleh payung hukum yang jelas demi keberlangsungannya di masa depan.

Kata kunci: Wakaf ahli, pusako tinggi.